CIREBON-
Drama kolosal perjuangan Rakyat Indonesia mengiringi Upacara Penurunan
Bendera Memperingati HUT ke 73 Kemerdekaan Republik Indonesia Tingkat
Kota Cirebon di Alun-Alun Kejaksan, Jumat (17/8) sore. Upacara penurunan
bendera duplikat pusaka merah putih berjalan khidmat dengan melibatkan
700 peserta.
Ribuan warga melihat penampilan kesenian dan drama kolosal dari SMA
Negeri 3 Cirebon tentang Kasultanan Cirebon. Aksi drama kolosal tersebut
membuat decak kagum peserta upacara dan warga yang memadati samping
Alun-Alun Kejaksan. Para siswa SMAN 3 tampak menghayati tokoh-tokoh yang
ada dalam drama kolosal tersebut. Usai drama kolosal mendapat sambutan
meriah warga.
Tampak hadir sebagai Inspektur Upacara, Penjabat (PJ) Wali Kota
Cirebon, DR. H. Dedi Taufik, MSi. Sedangan Komandan Upacara yakni Danden
Pomal, Kapten laut ( PM) Saiful A dan bertindak sebagai Paup, Dankal
Balongan, Letda laut (p) Sumitro. Selain itu tampak sejumlah tamu
undangan antara lain Dandenpom III/3 Cirebon, Letkol Cpm Zainul Arifin,
Kasi Ops Korem 063 Sunan Gunung Jati, Mayor inf Didik, Wakapolresta
Cirebon, Kompol Fajar Widyadharma Lukman dan tamu undangan lainnya.
“Kami mengajak semua pihak terutama warga Kota Cirebon untuk menjaga
persatuan dan kesatuan. Momentum Peringatan HUT Kemerdekaan RI tentu
menjadi sarana dalam menjaga keutuhan NKRI,” ungkap PJ Wali Kota
Cirebon.
Dedi menambahkan Peringatan HUT ke 73 kemerdekaan RI dapat dijadikan
momentum untuk merefleksikan diri masing-masing, sejauh mana kita telah
berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan Negara. Selain itu berperan
mewujudkan cita-cita pembangunan bagi masyarakat Kota Cirebon tercinta,.
“Spirit
kerja kita untuk prestasi bangsa tentunya bukanlah semata-mata langkah
biasa tapi haruslah dilakukan dengan semangat pengabdian. Serta semangat
perubahan penuh keikhlasan dengan prinsip kebersamaan antar masyarakat
bahu-membahu dan gotong royong sebagai ciri khas bangsa Indonesia,” kata
Dedi.
Energi yang dibutuhkan untuk kerja, lanjut Dedi haruslah tetap
menyala karena tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia ke depan
sangatlah berat. Hal ini memberikan energi yang besar yang melibatkan
semua komponen.
Sementara itu sejumlah warga yang menyaksikan merasa senang melihat
dan mengikuti kegiatan penurunan bendera yang dilengkapi berbagai
kegiatan seni. Salah satu warga Pekiringan, Soleh mengatakan kegiatan
seni dan budaya harus tetap dilanjutkan tahun depan sehingga tetap
menjaga kemeriahan upacara penurunan.
“Kemeriahan upacara penurunan tentunya tetap ada. Selain bentuk perhatian kepada seni dan budaya di Kota Cirebon,” tandasnya.
Sumber : www.cirebonkota.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar